Friday, September 16, 2011





Pagi ini saya dan teman-teman baru saya bermain sambil menggambar  di halaman rumah saya. Mereka adalah Ikhsan, Irfan dan Hagi. Saya bertemu mereka ketika saya sedang pergi ke Pertok untuk membeli  sesuatu di mini market. Mereka adalah penjual koran yang biasa berjualan disana, dan terkadang mereka berjualan di lampu merah PIM. 

Mereka bercerita kalau mereka bekerja untuk sebahai tambahan bayaran sekolah mereka. Dan sisanya mereka menabung untuk membeli sepeda. Mereka harus menghabiskan koran yang mereka ambil di Blok M. Mereka berjualan setiap hari, dan kalaupun mereka tidak berjualan, masih ada plan b ; ngamen.

"Aku juga nabung buat beli sepeda"
"Kakak sekarang tabungannya ada berapa?"
"Ga tau, aku nabungnya kan di celengan"
"Wah sama dong kaak"

Irfan (atau bisa di panggil Ipung), Hagi dan Iksan. Itulah nama panggilan mereka. Irfan si kalem yang sudah kelas 6 SD tapi tidak bisa membaca (saya agak bingung dengan hal ini). Iksan si kecil yang sekarang kelas 3 SD. Hagi si cerewet dan cablak yang sekarang kelas 4 SD. Saya mengajak mereka menggambar hari Sabtu jam 10 di dekat portal, tapi ternyata mereka tiba-tiba saja datang ke rumah saya, mereka sepertinya mengenali Roxxane, jadinya mereka tau rumah saya.

9.30
"Kak Cendyyyy, kak Cenddyyy...!!"
(sudah lama saya ga dipanggil main, mereka datang lebih pagi)



"Yuk kita gambar!"
"Gambar apa kak?"
"Gambar apa aja yang kalian mau"
"Ah, gw mau gambar kapal ah"
"Gw juga ah, kapal FORKABI"
"Ah lu ikut-ikutan aja, klo gw FBR deh"
"Emang FORKABI kepanjangannya apa sih?"(jujur, saya ga tau)
"Foruum....foruum ga tau kak!Pokoknya saya suka pura-pura jadi FORKABI, Ipung FBR, terus tawuran deh"

Hagi paling aktif mengomentari gambar teman-temannya, sedangkan Ipung sangat khusyuk menggambar dan Iksan menggambar sambil nyemil sambil bersenandung. Mungkin karena Ipung yang paling besar gambar dia pun yang paling rapih, dan dia cepat mencerna apa yang saya lakukan sewaktu mencampur warna.



Setelah selesai menggambar dan menjemurnya supaya cepat kering, mereka bermain "kena-kena-an" dan "hiu-hiu-an". Berlari-larian kesana kemari mencoba menyentuh teman-temannya. Saya tidak ikut dalam permainan ini, hanya menikmatinya sebagai penonton. Menyenangkan sekali melihat mereka yang bebas bermain, tidak seperti anak kebanyakan sekarang yang bermain game console.

Setelah kurang lebih 1 setengah jam bermain, akhirnya mereka melanjutkan hari-hari mereka untuk bermain sambil bernyanyi sambil mencari nafkah di Pertok. Pagi saya kali ini diisi dengan susu, roti, dan hal-hal yang menyenangkan, bermain dengan teman-teman baru yang menyenangkan juga. Dunia ini adalah satu taman bermain yang sangat luas, jadi mari bermain selama dunia ini masih ada.
Selamat bermain!



2 comments:

  1. hai cendy,ini yuni temannya raymond temannya eve hehe. nyasar sampai kesini dan.... postnya bagus banget! aku terharu bacanya hehe

    ReplyDelete