Saturday, March 19, 2011

Dan.. SEMANGAT!!

Kemarin, saya baru saja mengikuti diskusi mengenai pandangan mahasiswa mengenai presiden di salah satu kantor media cetak ternama. Sejujurnya saya agak bingung, kenapa saya dan kedua teman saya yang disuruh dari kampus untuk memenuhi undangan itu (karena kami bertiga dari jurusan yang berbeda dan tidak terlalu tau tentang politik, terutama saya). Saya ini hanya rakyat biasa, hanya mahasiswa biasa yang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang mengambil jurusan desain komunikasi visual. Dan yang mungkin sesunguhnya agak menyedihkan adalah, saya kurang tau tentang masalah-masalah yang terjadi di negara ini. Wikileaks, Century, Papua NTT. dsb, saya tidak terlalu tahu tentang masalah-masalah yang sedang “HOT” di negara tercinta kita ini. Bukannya saya tidak mau tau dan tidak peduli, tapi saya lebih konsen (dan tertarik) ke masalah yang dekat dengan diri saya, kuliah, organisasi kampus, dsb. Saya mendapatkan banyak informasi baru ketika saya mendatangi acara diskusi tersebut. Walaupun saya disana hanya sebagai pendengar dan tidak mengeluarkan argumen apapun.

Saya bukanlah seorang pengamat politik, pengamat sosial, atau pengamat apapun itu. Yang saya dapat dari diskusi kemarin adalah bagaimana sudut pandang masyarakat dan sudut pandang petinggi negara, bagaimana media massa, jejaring sosial bisa mengacaukan dan menghancurkan (hampir) segala aspek yang ada di dunia ini. Banyak sekali masyarakat mengeluh, menuntut ini dan itu tentang negara ini, tentang pemerintahan sekarang. Masih banyak kemiskinan, harga bahan bakar naik, kemacetan yang semakin menggila, banjir, kasus-kasus korupsi dan masih banyak keluhan yang di lontarkan. Mengapa kita mengeluh?karena kita merasakan hal tersebut, kita merasa susah dengan kondisi yang sekarang ini. Banyak yang berkata “Bagaimana sih pemerintahan ini, negara ini, ko makin kacau saja, bla bla bla”. Kita mengeluh, dan menyampaikan kepada petinggi negara. Saya yakin mereka pasti mendengarkan dan mereka juga berusaha dengan sekuat tenaga dan mereka pun bertindak sesuatu untuk merubah itu. Namun sayangnya hanya kurang tegas saja (katanya sih begitu). Dan segala perubahan itu butuh proses, yang mungkin saja proses itu memerlukan waktu yang lama. Kita tidak bisa merubah keadaan dengan cepat, merubah sesuatu (apalagi negara ini) itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Saya mengkhayal bagaimana jika saya menjadi presiden, saya yakin saya pasti akan stress sendiri. Menurut saya, bagaimana mungkin negara ini bisa berubah, bisa berkembang, kalau kita hanya mengandalkan para petinggi negara saja?kalau kita hanya bisa berpikiran negatif kepada para petinggi negara?kalau kita hanya berpikiran hanya kita sendiri yang benar dan orang lain yang salah? Memang pada kenyataanya kita bisa melihat banyak petinggi negara yang kena kasus ini dan itu. Namun itu bukan berarti semuanya seperti mereka-mereka itu bukan?Masih banyak juga orang baik di dunia ini, di negara ini. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan presiden, begitu juga dengan saya, begitu juga dengan kita, mereka, kamu. Semuanya pasti pernah melakukan kesalahan dan semua yang kita lakukan demi kebaikan kita sendiri dan (syukur-syukur) demi kebaikan orang lain. Dan sayangnya apa yang menurut kita baik, belum tentu menurut orang lain baik. Apa yang kita suka, belum tentu orang lain suka. Ini semua (menurut saya) mengenai sudut pandang. Apa yang kita pikirkan, belum tentu sama dengan orang lain. Kita juga tidak tau apa yang benar-benar mereka lakukan, begitu pula sebaliknya. Pikiran-pikiran negatif terus menghantui pikiran kita, tanpa melihat sisi positifnya. Kita terus mengeluh, mencerca, mencaci tanpa bercermin. Apa kita sudah melakukan sesuatu untuk negara ini?Apa kita sudah berbuat baik demi negara ini?Yang paling sederhananya, apa kita sudah benar menjadi seorang manusia yang baik?Melakukan sesuatu untuk merubah negara ini tidak harus dari hal-hal yang besar, tidak harus jadi politikus, dari hal-hal kecil yang berada di sekiling kita, dari hal-hal kecil yang kita suka, dari hal-hal kecil yang menunjukkan kita mash peduli akan diri kita, akan lingkungan kita, akan negara ini. Contoh kecil, kenapa Jakarta bisa kena banjir?salah siapa?salah pemerintah?salah Tuhan?coba kita bercermin, apa kita membuang sampah sembarangan?membuang sampah di got yang menyebabkan genangan air?kalau jawabannya iya, kitalah yang menyebabkan banjir tersebut. Lalu buat apa kita mengeluh?kita adalahnya penyebabnya, lalu mengapa kita harus menyalahkan orang lain, mengapa kita tidak mau mengambil resiko dengan apa yang telah kita lakukan?Kembali lagi kepada pola pikir dan kesadaran diri sendiri. Kita tidak bisa mengaharapkan orang lain, mengharapkan pemerintah utnuk merubah negara ini. Mulai dari diri sendiri adalah merupakan cara terbaik. Apa tidak lelah terus menerus berprasangka buruk terhadap orang lain, terhadap pemerintahan?Apabila kita berpikiran positif dan mempunyai semangat yang tinggi dalam diri kita, dalam menajalani hidup (mudah-mudahan, sepertinya, insyallah, amin) semuanya akan lancar dan baik-baik saja. Jadi mari semangat, mari perpikiran postif, mari mulai dari diri sendiri. Dan pada akhirnya tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar.

Sekarang ini, jejaring sosial sudah menjamur, segala kalangan sudah bermain di dunia maya. Dan banyak sekali dampak yang terjadi, negatif ataupun postif. Berita-berita yang kita sebenarnya tidak ketahui kebenarannya tersebar. Yang membuat pola pikir kita, tanggapan kita, bisa berubah kearah yang postif ataupun yang negatif. Sekarang orang sudah bebas berbicara, semua orang di dunia ini bisa mendenar apa yang kita pikirkan. Dengan mudahnya orang bisa terkenal dengan adanya dunia maya ini. Dan sekarang tinggal “Bagaimana kita dapat dengan bijak memilah apa yang harus kita bagi ke dunia maya, dan apa yang harus kita simpan sendiri di dunia nyata”. Dan lagi-lagi kita harus kembali mencoba melihat dari sudut pandang orang lain. Sangat susah memang untuk mencoba berpikir dari sudut pandang orang lain, kadang ego kita berkata “saya benar kok”. Apa yang kita bagi ke dunia maya ataupun dunia nyata, itu adalah gambaran tentang diri kita. Pujian atau cemooh dari orang lain bisa saja datang, tinggal bagaimana kita menanggapi pujian atau cemooh tersebut. Maka berhati-hatilah.

Saya pun mengirimkan sebuah pesan singkat untukpembicara waktu diskusi kemarin, yang sepertinya dia adalah salah satu orang penting negara (katanya, saya juga kurang tau menau). Pesan yang saya kirimkan menurut saya konyol. Saya bercerita kalo saya kemarin ga ngerti apa-apa, saya menceritakan pendapat saya (mungkin agak sok, namanya juga pendapat), saya menceritakan bila saya sedang ada project kuliah campaign tentang lalu lintas di jakarta yang mengaharapkan pemerintah dapat membantu merealisasikan campaign tersebut dan saya juga menitipkan salam untuk Bapak Presiden kita, salam saya “Pak Presiden, pasti bisa!SEMANGAT!!”. Ya mungkin agak konyol. Saya tidak mengaharapkan balasan dari beliau, tapi ternyata pesan saya itu di balas, beliau berterima kasih karena saya telah berbagi visi dan lain sebagainya. Terima kasih, saya sangat senang ketika pesan saya di balas. Semoga sukse selalu. Semoga negeri ini diberkati Tuhan. Amin.

Saya juga tidak tau, apa yang menyebabkan saya menulis ini, tiba-tiba aja ingin nulis, itung-itung sambil belajar menulis. Saya juga tidak tau apa yang saya tuliskan ini salah atau benar menurut pandangan orang lain. Saya menulis ini hanya ingin menceritakan apa yang ada di otak saya dan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam berkata-kata (karena saya tidak pandai berkata secara verbal ataupun lewat tulisan). Saya mendapatkan pelajaran bahwa bagaimanapun keadaannya, saya harus tetap bersikap postif dan semangat. Saya jauh dari sempurna, begitu juga dengan Pak Presiden, begitu juga dengan kita semua. Semua orang pernah melakukan kesalahan. Tinggal bagaimana kita memaafkan kesalahan orang lain dan kesalahan diri kita sendiri. Memaafkan bukan berarti kalah. Belajar dan terus belajar, dari pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain. Mungkin saya salah telah bercerita apa yang ada di otak saya, dan saya ingin minta maaf kalau ternyata saya salah.
Well, I’m not perfect :)

Stay Positive
dan.. SEMANGAT!! :D

No comments:

Post a Comment